Monday 7 July 2014

Mamam tuh gitar!!!


Sore hari itu udin dengan bermodalkan gerobak bangunan yang ber-roda satu itu mengajak siti pergi ke tepian sebuah sungai yang lumayan jernih airnya, namun terkadang banyak Tokay manusia yang hanyut terombang-ambing disungai tersebut. Tak hanya berdua, udin juga membawa gitar kesayangannya yang baru saja ia beli Sehari yang lalu. Ya, gitar itu ia beli dari hasil penjualan sendal jepit yang ia colong setiap sholat jum'at di masjid.

"Din, udah lama banget kita enggak jalan-jalan lagi kaya gini ya sore-sore dipinggir sungai romantis banget." tiba-tiba ada sesuatu yang berwarna kuning mengambang dan melewati mereka berdua tanpa merasa dosa sedikit pun.

"terakhir kali kita jalan-jalan kesini itu dua dekade yang lalu ya din? Pas aku masih suka nyemilin upil kamu itu ya, hehehe." udin masih belum menjawab setiap perkataan yang terucap dari mulutnya siti. Dan nampaknya udin makin asik dengan gitar barunya itu.

"Din, jawab dong, kok dari tadi malahan nyanyi-nyanyi enggak jelas gitu. Mending suaranya enak, lah ini suaranya udah kaya kadal kejepit ." sambil mencelupkan kakinya kedalam sungai, siti gak nyadar kalo dikakinya ada tokay yang nyangkut.

"Din tau gak kamu tuh makin lama makin berubah, yang dulunya ganteng kaya tukul, eh sekarang jadi mirip sama andika kangen band. Yang dulunya sering nyuapin aku pake centong besi, eh sekarang kamu nyuapinnya pake Dayung perahu. Emang kamu kira aku ini bebek apa??!" Siti pun sudah mulai terpancing amarahnya. Sementara itu udin sudah habis menyanyikan 1 album full lagunya kangen band.

"Bukannya aku enggak mau jawab, kan kamu tau kalo setiap jam 4 sampe jam 5 itu kuping aku kena mendadak budeg. Masa kamu lupa sih." Jawab udin sambil mengorek kupingnya dengan ujung senar gitarnya.

"Oh iya, maaf banget aku lupa din. Abis terakhir kita ngomong di jam 4 itu 5 tahun yang lalu." jawab siti sambil mengunyah ikan gapi yang ia tangkap di tepi sungai.

"Tuh kan bener, emang akhir-akhir ini kamu udah mulai ngelupain kebiasaan aku. Entah dalam seminggu kedepan kamu bakalan lupa kalo kamu itu pacar aku." Ternyata udin salah menghadap. Rupanya dia malah ngomong kearah lubang gitar yang penuh dengan klamper didalamnya. Udin pun mengulangi ucapannya itu menghadap ke mukanya siti yang sudah dipenuhi lumpur.

"Tuh kamu malahan lupa sama aku. Kamu malahan ngomong sama gitar kamu itu. Kamu tuh lebih sayang sama gitar kamu dibandingin sayang sama aku." Siti pun sudah mulai merasa dikecewain sama udin.

"Ah kamu setiap hari kerjaannya ngomelin aku melulu, kalo gini aku udah enggak kuat lagi. Mendingan kita putus aja. Aku bosen sama kamu yang kayak gini2 aja. Suka marah-marah sama aku." Tanpa ada rasa menyesal udin mengucapkan kata-kata itu.

"Harusnya Aku duluan yang mutusin kamu! Udahlah kamu pacaran aja sama gitar kamu itu." Siti mengambil gitar kesayangan udin itu lalu ia pun melempar gitar itu ke sungai. Dan situ pun langsung lari pulang ke rumahnya.


"OH TIDAAAKKK, JANGAN PERGI!! JANGAN TINGGALIN AKU!!" Mendengar udin meneriakan kalimat itu, Siti pun langsung berbalik badan dan melihat udin.

Ternyata udin berteriak untuk gitar kesayangannya yang telah dilempar ke dalam sungai oleh siti.
Siti pun langsung kabur lagi dan lari sekencang-kencangnya.


"Tega sekali kamu siti, susah payah aku nyolong sendal setiap hari jum'at sampe 3 kali aku ketahuan dan dipukulin sama orang-orang hanya untuk membeli gitar. Namun kini gitar itu kamu buang begitu saja." ujar udin sambil menatap air sungai yang telah membawa gitarnya pergi.


Tujuh hari tujuh malam, udin masih meratapi kepergian gitarnya itu. Hingga keesokan harinya..

*tok tok tok*
"Siapakah gerangan pagi-pagi gini udah mau bertamu dirumah ku."
*udin pun membuka pintu*
"loh kok gak ada oranga ya" udin kebingungan, dan tidak sengaja melihat ke bawah.

"wah ada tas gitar, ada kertasnya juga nih" Lalu udin membaca tulisan yang ada di kertas tersebut.

"Dear Udin mantanku, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian seminggu yang lalu. Gitar yang sudah susah payah kamu beli, eh aku buang gitu aja. Sebagai gantinya ada kejutan didalam tas gitar ini. Coba di cek apa isinya." ternyata itu surat dari siti.
Udin pun membuka isi tas gitar tersebut, namun ketika dibuka ternyata isinya adalah Gitar mainan yang harganya Goceng dan sebuah undangan pernikahan.

Hingga akhirnya udin sangat putus asa dan hatinya selalu membisikinya "mamam tuh gitar!!!".

--------------------- THE END ---------------------------

0 comments:

Post a Comment